pemrograman-assembler-pada-pintu-geser

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pemrograman Assembler pada Pintu Geser Otomatis berbasis Microcontroller

Pada saat ini, teknologi semakin berkembang dengan sangat cepat dan semakin canggih. Perkembangan teknologi ini pastinya sangat berkaitan dengan perkembangan teknologi komputer. Dimana teknologi komputer merupakan pendukung bahkan penggerak kemajuan teknologi informasi pada jaman sekarang ini. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa ilmu elektronika sangat berpengaruh kepada perkembangan Teknologi. Sebuah komputer mampu mengendalikan sebuah rangkaian alat elektronika menggunakan sebuah chip IC yang dapat diisi program dan logika yang disebut teknologi Mikroprosesor.

Mikroprosesor merupakan salah satu ilmu dalam bidang elektronika yang dipelajari pada perkuliahan jurusan Sistem Komputer. Kemudian timbul gagasan untuk mengimplementasikan sebuah alat berbasis mikroprosesor yang serba otomatis dan efisiensi. Maka penulis membuat sebuah penelitian ilmiah pada Pintu Geser Otomatis. Adapun alat tersebut merupakan serangkaian komponen elektronika berbentuk prototype sebuah pintu yang dapat bergeser secara otomatis yang  dikontrol menggunakan program mikrokontroler. Bahasa pemograman yang akan digunakan adalah bahasa pemograman tingkat rendah (Low level language) Assembler yang di isi pada sebuah chip IC.

Kerena itulah penulis mencoba menganalisa dan mempelajari lebih dalam tentang membuat sebuah alat elektronika berbasis mikroprosesor yang dikendalikan oleh bahasa pemograman Assembler yang dapat menggerakkan sebuah prototype pintu yang dapat bergeser secara otomatis. Dan penulis bisa belajar memahami  fungsi, karakteristik,  serta  cara  kerja  dari alat yang  kami buat  dan berusaha  menerapkannya  dalam  kehidupan sehari-hari.

Batasan Masalah

Pada penulisan ilmiah ini penulis membahas bagaimana menganalisa rangkaian, komponen-komponen yang digunakan, fungsi dari alat tersebut, teori yang melandaskan kinerja alat tersebut, dan proses pemograman berbasis mikrokontroler yang ada pada alat tersebut serta tampilan alat berupa rumah miniatur disertai dengan pintu miniatur yang dapat bergeser otomatis. Dan disini penulis membatasinya hanya pada cara proses pemograman alat tersebut berbasis mikrokontroler menggunakan bahasa pemograman Assembler dengan pembentukan prototipe alat yang sederhana.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti kinerja pintu geser dengan alat bantu simulasi pintu geser otomatis dan manfaatnya bagi masyarakat luar. Disamping itu, tujuan dari penulisan ini adalah untuk mempelajari lebih mendalam tentang cara pemogramanan berbasis mikroprosesor.

Metode Penulisan

Adapun metode penulisan yang di pakai adalah sebagai berikut :

    Metode Observasi, yaitu dengan melakukan penelitian terhadap komponen yang dipakai dan melakukan perbandingan terhadap fungsi dari komponen-komponen tersebut sehingga kami dapat mengambil kesimpulan dan prinsip kerja dari komponen dan alat tersebut.
    Metode Studi Pustaka, yaitu dengan mengambil materi-materi dari buku penunjang dan materi-materi lainnya dari internet ataupun yang lainnya.
    Metode Kesimpulan, yaitu dengan mengumpulkan ide dari masing-masing orang dan kemudian menjadikan suatu kesimpulan yang di tulis ke dalam suatu makalah.
    Penelitian dan Eksperimen, yaitu dengan melakukan penelitian, perancangan alat dan menguji alat tersebut.
    Konsultasi, yaitu dengan mendiskusikan serta menanyakan secara langsung kepada dosen pembimbing.

Analisa Simulasi Fungsi Tranducer pada Vending Machine

Latar Belakang Masalah
Sejak dahulu kala, proses pengolahan data telah dilakukan oleh manusia. Manusia menemukan alat-alat mekanik dan elektronik sebagai alat bantu untuk menghitung dan mengolah data supaya bisa mendapatkan hasil lebih cepat. Komputer saat ini adalah suatu evolusi panjang dari penemuan-penemuan manusia sejak dahulu kala berupa alat mekanik maupun elektronik. Saat ini komputer dan piranti pendukungnya telah masuk dalam setiap aspek kehidupan dan pekerjaan manusia. Komputer yang ada sekarang memiliki kemampuan yang lebih dari sekedar perhitungan matematika biasa. Diantaranya adalah sistem komputer di kassa supermarket yang mampu membaca kode barang belanjaan, sentral telepon yang menangani jutaan panggilan dan komunikasi, jaringan komputer dan internet yang menghubungkan berbagai tempat di dunia. Bagaimanapun juga alat pengolah data dari sejak jaman purba sampai saat ini bisa kita golongkan ke dalam empat golongan besar yaitu :
1.        Peralatan manual: yaitu peralatan pengolahan data yang sangat sederhana, dan faktor terpenting dalam pemakaian alat adalah menggunakan tenaga tangan manusia.
2.        Peralatan Mekanik: yaitu peralatan yang sudah berbentuk mekanik yang digerakkan dengan tangan secara manual.
3.        Peralatan Mekanik Elektronik: Peralatan mekanik yang digerakkan oleh secara otomatis oleh motor elektronik.
4.        Peralatan Elektronik: Peralatan yang bekerjanya secara elektronik penuh.
Komputer merupakan mesin yang memproses fakta atau data menjadi informasi. Komputer digunakan orang untuk meningkatkan hasil kerja dan memecahkan berbagai masalah. Yang menjadi pemroses data atau pemecah masalah itu adalah perangkat lunak komputer. Dari operasi dasar ini disusun program/perangkat lunak. Tingkat pemrosesan yang dikerjakan perangkat lunak pun dari machine-like, mulai berubah seperti human-like. Di dalam teori informasi, disusun hirarki informasi, mulai dari data/fakta, kemudian setelah proses seleksi dan pengurutan menjadi sesuatu yang berguna menjadi informasi. Informasi yang disusun secara sistematis dengan suatu alur logika tertentu menjadi knowledge. Dan pada akhirnya gabungan knowledge yang di gabung dari berbagai sisi guna membangun wisdom. Data yang di proses pun telah banyak berubah, yang semula hanya berupa data bilangan dan karakter merambah ke audio visual (bunyi, suara, gambar, film). Sejauh perkembangan hingga saat ini, seluruh proses menggunakan format data digital dengan satuan bit (binary digit).
Manusia dapat melakukan interaksi secara efektif dengan menggunakan media bahasa. Bahasa dalam bentuk tulisan sebenarnya terdiri atas simbol-simbol satuan yang jika dikombinasikan akan mempunyai arti yang berbeda-beda. Simbol-simbol yang bisa dipergunakan dalam sebuah bahasa tentunya terbatas jumlahnya, yang membentuk sebuah himpunan dan disebut sebagai abjad (alphabet). Kadangkala digunakan istilah karakter yang maknanya sama dengan simbol. Deretan karakter membentuk string. Bahasa (language) didefinisikan sebagai himpunan semua string yang dapat dibentuk dari suatu abjad. Kaidah/aturan pembentukan kata/kalimat disebut tata bahasa (grammar). Jika x adalah suatu string maka |x| adalah panjang x yaitu jumlah simbol yang terdapat dalam x. String kosong, dinotasikan dengan ε, adalah string dengan panjang 0 (string yang tidak mempunyai simbol di dalamnya). Karena bahasa adalah sebuah himpunan dari string, maka untuk mendefinisikan suatu bahasa bisa dilakukan dengan menuliskan semua string yang menjadi anggotanya. Bagaimana kita bisa melakukannya jika jumlah string yang menjadi anggota bahasa tersebut banyak sekali atau bahkan tidak berhingga ? Pada Teori Bahasa Formal, hal ini dilakukan dengan mendefinisikan tata bahasanya.
Tata Bahasa G = (T,N,S,P), di mana
1.        T adalah himpunan berhingga sinmbol-simbol termional.
2.        N adalah himpunan berhingga simbol-simbol non terminal
3.        S adalah simbol awal, S ε N
4.        P adalah himpunan berhingga aturan produksi yang setiap elemennya berbentuk a . ß, a, ?. (T . N)+, a  harus berisi minimal 1 simbol non terminal
Sebagai keluaran dari automata, Bahasa memungkinkan penyampaian gagasan dan pemikiran, tanpa itu komunikasi akan sulit terjadi. Dalam lingkungan pemprograman komputer, bahasa pemprograman bertindak sebagai sarana komunikasi antara manusia dan permasalahannya dengan komputer yang dipakai untuk membantu memperoleh pemecahan. Suatu solusi untuk suatu masalah akan menjadi lebih mudah bila bahasa pemprograman lebih dekat dengan permasalahan tersebut. Oleh karena itu, bahasa harus memiliki konstruksi yang merefleksikan masalah dan independen dari komputer yang dipergunakan. Komputer digital, disisi lain, hanya menerima dan memahami bahasa tingkat rendah mereka sendiri, terdiri dari deretan nol dan satu, yang sulit dipahami oleh manusia.
Selain bahasa juga bisa menggunakan otomata sebagai media, otomata adalah ilmu yang mempelajari mengenai mesin abstrak, bisa disebut pula adalah suatu model abstrak dari komputer digital yang dapat menerima input secara sekuensial dan dapat mengeluarkan output. Setiap otomata memiliki beberapa fungsi dasar, dapat membaca input berupa string dari alphabet yang diberikan dari input file. Otomata merupakan suatu sistem yang terdiri dari sejumlah berhingga status, dimana setiap status tersebut menyatakan informasi mengenai input yang lalu, dan dapat pula dianggap sebagai mesin memori. Input pada mesin otomata dianggap sebagai bahasa yang harus dikenali oleh mesin. Disajikan dengan suatu input string, suatu acceptor apakah akan menerima (mengenali) string tersebut atau menolaknya. Otomata yang lebih umum yaitu yang mampu menghasilkan string output, dikenal dengan Tranducer. Sebagai contoh penggunaan otomata adalah:
1.        Mesin Turing.
2.        Mesin Karakter
3.        Kompiler
4.        Mesin Jaja (Vending Machine)
Setelah kita mengetahui definisi bahasa dan automata, pertanyaan selanjutnya adalah apakah hubungan antara teori automata dan bahasa formal ? Secara garis besar ada dua fungsi automata dalam hubungannya dengan bahasa, yaitu :
1.        Fungsi automata sebagai pengenal (RECOGNIZER) string-string dari suatu bahasa, dalam hal ini bahasa sebagai masukan dari automata
2.        Fungsi automata sebagai pembangkit (GENERATOR) string-string dari suatu bahasa, dalam hal ini bahasa sebagai keluaran dari automata
Di dalam praktik teori bahasa dan otomata (tbo) terdapat beberapa pembelajaran yang diajarkan kepada mahsiswa seperti finite state automata, deterministic finite automata, nondeterministic finite automata, grammar, regular expression, mesin turing, dan lain-lain. Di dalam tbo juga dijelaskan juga teori tentang finite state machine (fsm) yang di dalamnya juga dijelaskan beberapa fungsi seperti fsm with output dan fsm with no output, dalam fsm with output dijelaskan dua fungsi yaitu meanly machine dan moore machine, dan juga dalam fsm with no output dijelaskan juga beberapa fungsi yaitu finite state automata, deterministic finite automata, non-deterministik finite sutomata, grammar. Yang sering digunakan dalam pembelajaran di teori dan di praktik adalah finite state machine with no output seperti finite state automata, deterministic automata, dan lain-lain, akan tetapi dalam pembelajaran jarang sekali membahas finite state machine with output.
Di dalam finite state machine with output ada beberapa contoh yang dapat digunakan dalam penelitian seperti mesin jaja, mesin atm, dan lain-lain. Misal mengambil salah satu contoh yaitu mesin jaja atau vending machine, di dalam vending machine terdapat beberapa aspek yang harus kita pelajari seperti bagaimana proses dalam menjalankan vending machine?, oleh karena itu kita juga harus mendefinisikan dari awal seperti data inputan, data proses, dan data keluaran. Dalam data inputan juga harus dijelaskan seperti apakah masukkan?, kemudian juga menentukan data keluaran atau objek yang akan digunakan.

Identifikasi Masalah
            Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.    Dalam Praktik teori bahasa otomata telah dibahas finite state machine with no output akan tetapi finite state machine with output masih terbatas pada beberapa fungsi.
2.  Fungsi finite State Machine With Output (Tranducer) masih sangat sedikit dibahas dan jarang sekali dipakai.

Batasan Masalah
            Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, agar penelitian ini dapat mencapai kinerja yang maksimal maka diberikan batasan masalah sebagai berikut:
1.    Finite Automata yang digunakan adalah Finite State With Output  atau Tranducer.
2.    Menggunakan koin 500 dan 1000 sebagai masukkan.
3.    Menggunakan berbagai minuman sebagai objek.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari usulan penelitian ini adalah “Bagaimana cara mengembangkan sebuah Simulasi dengan menggunakan  fungsi Tranducer dengan study kasus vending machine”

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penenelitian ini adalah sebagai berikut:
1.        Merancang suatu Aplikasi vending machine yang sesuai dengan fungsi tranducer  dengan pendekatan teori bahasa otomata.
2.        Mengimplementasikan hasil rancangan Aplikasi vending  machine tersebut menjadi sebuah Aplikasi.
3.        Dalam pembuatan Aplikasi Simulasi Vending Machine Softdrink dapat digunakan dalam pembelajaran dalam kuliah Teori Bahasa otomata tentang Tranducer atau Finite State Machine With Output.

Manfaat Penelitian 
            Adapun manfaaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.        Menambah wawasan dan pengalaman.
2.        Menerapkan teori dan praktek pada Mata Kuliah Teori Bahasa Automata.
3.        Lebih memahami tentang cara kerja Finite State Machine dengan Output (Tranducer) yang dikembangkan dalam bentuk Aplikasi.
4.        Menguji ilmu pengetahuan (teori) dan praktikum yang telah didapat pada bangku kuliah.

Energi Alternatif Bio Fuel menggunakan Kelapa Sawit dan Jarak ditinjau dari segi profitabilitasnya

Latar Belakang Masalah
Sejarah pembangunan perekonomian Indonesia tidak lepas dari peranan energi. Hal itu dapat diketahui pada tahun 70-an, pada saat itu Indonesia mengalami laju pertumbuhan yang pesat pada sektor pertumbuhan pendapatan, konsumsi, dan investasi yang dimotori oleh pendapatan eksport migas yang cukup besar. Pada tahun 1980, minyak LNG (Liquified Natural Gas ) menerima 74 % dari penerimaan export, sedangkan untuk penerimaan pemerintah dari sektor minyak  dan LNG menerima 69% pada tahun 1980. (Partowidagdo, 1992:20). Sampai saat ini energi masih merupakan faktor yang luar biasa pentingnya dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini  dapat terlihat dari  reaksi masyarakat dalam menanggapi tentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Pada tanggal 1 Maret 2005 yang lalu harga Bahan Bakar Minyak (BBM) rata-rata naik sekitar 30 % dan kemudian naik kembali pada awal Oktober 2005 dimana yang dulunya harga minyak tanah Rp.700,- sekarang menjadi Rp.2000,-, sedangkan untuk premium dan solar sebelumnya harga Rp.2400,- dan Rp.2100,- kini menjadi Rp.4500,- dan Rp.4300,-(Jawa Post,3  Oktober 2005).
Peranan Sumber daya alam sebagai energi dalam kehidupan sangat banyak, tersedianya sumber daya alam dan energi juga terbatas dibandingkan dengan kebutuhan sumber daya alam itu sendiri sehingga kita dituntut untuk  menggunakan sumber daya alam yang langka itu seefektif mungkin (Suparmoko.1997:10-11).
            Konsumsi BBM secara nasional mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada sisi lain, produksi minyak bumi dalam negeri menujukan penurunan. Dalam setahun terakhir ini saja PERTAMINA perlu 12 juta Kiloliter solar, begitu juga dengan premium perbulannya .Setiap bulan, impor minyak mentah dan BBM sebesar 1,5 Milyar Dollar AS (15 Trilliun Rupiah) (Syah,2006:3).
Peranan energi dalam pembangunan di Indonesia ada dua macam yaitu : sebagai sumber dana pembangunan dan mata uang asing (ekspor) yang utama, serta memenuhi kebutuhan energi domestik. Sejak 5 (lima) tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan dalam kemampuan produksi Minyak Bumi Nasional secara alamiah atau (natural decline), cadangan minyak pada sumur – sumur yang diproduksi, dan dilain pihak pertambahan jumlah penduduk yang teerus menerus meningkat terutama pada sarana transportasi dan aktivitas industri  yang berakibat pada peningkatan konsumsi BBM secara nasional (Business news 2006).
Tahun 2005, produksi minyak dunia tercatat sebesar 81.088 juta barel per hari, sedangkan konsumsi minyak dunia 82,459 juta barel perhari. Hal ini makin berdampak besar bagi harga minyak dunia jika tidak ada spare capacity yang memadai. (BPS review of world energy). Posisi harga BBM saat ini yang mendekati U$ 80 per barel saja sudah merepotkan berbagai negara, banyak negara yang berada dalam kesulitan besar karena kenaikan BBM dan terutama Indonesia kenaikan oktober 2005 tahun lalu apalagi sekarang perekonomian duniapun terpukul akibat krisis pasokan BBM yang melanda dunia padahal dunia internasional menganggap bahwa kebutuhan energi pasti akan meningkat seiring meningkatnya pembangunan ekonomi, yang mana produksi minyak bumi dalam negeri menunjukan trend menurun (Kompas, selasa 18 Juli 2006)
Dengan menurunnya eksplorasi akhir-akhir ini, hampir mustahil untuk berharap menemukan cadangan baru secara signifikan, produksi minyak mentah akan terus menurun.Indonesia harus mengambil langkah yang tepat dalam pembenahan BBM sehingga keterpurukan migas nasional tidak akan melorot dan tidak terjebakan krisis energi yang berkepanjangan yang dapat mengancam pertumbuhan ekonomi, juga ketergantungan pada impor yang mana bisa menguras devisa nasional negara. Melihat kondisi tersebut, pemerintah telah mengumumkan rencana untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap BBM. Salah satunya dengan menggantinya dengan energi alternatif.
Sumber daya energi baru yang mampu diperbaharui / renewable, akhir-akhir ini banyak ditemukan dan bahan baku energi ini dapat diproduksi kembali serta mudah didapat dari bahan  tumbuh - tumbuhan yang mengandung potensi kadar minyak yang tinggi. Apabila bahan baku tersebut diproses minyaknya secara alami dikenal dengan Biofuel. Penggunaan Biofuel kini makin populer, hampir semua negara maju (Jerman, Perancis, Inggris dan negara Eropa lainnya), bahkan saat ini pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan undang-undang penggunaan bio-fuel secara internasional karena mereka tahu pentingnya penggunaan energi alternatif ini.(Bhirawa,Juni 2006)
Pengembangan Biofuel di Indonesia saat ini telah dilakukan berbagai uji coba digunakan untuk campuran  pengganti BBM fosil, seperti Biodiesel. Bahan baku yang dipergunakan antara lain kelapa sawit, kedelai, jarak pagar,dll (Sudrajat,2006:16). Berdasarkan riset dari BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), Indonesia punya 60 jenis tanaman yang berpotensi menjadi energi bahan bakar alternatif selain yang disebutkan diatas dari pertanian yang juga punya kadar minyak seperti zaitun, jagung , bunga matahari, biji labu, kapas, kacang tanah ,gandum, wijen, dan masih banyak produk pertanian lain yang dapat mengasilkan minyak yang dapat digunakan sebagai subtitusi bahan bakar minyak biodiesel/Biofuel melalui proses transesterifikasi. Keunggulannya dari Bahan Bakar Nabati selain dapat diproduksi kembali juga pembakarannya relatif bersih dan ramah lingkungan dibandingkan solar ( Syah,2006;6).
 Pemerintah telah mengumumkan rencana untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada bahan bakar minyak, dengan meluncurkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang “Kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak. Walaupun kebijakan tersebut menekankan penggunaan batu bara dan gas sebagai pengganti BBM, kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapat diperbaharui seperti bahan bakar nabati sebagai alternatif pengganti BBM.         
Pemerintah Indonesia juga telah memberikan perhatian serius untuk pengembangan bahan bakar nabati (biofuel) ini dengan menerbitkan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2006 tertanggal 25 Januari 2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati sebagai bahan bakar alternatif, karena permintaan  yang terus meningkat di pasaran internasional dan persediaan BBM menipis. (Shinta waty, 2006). Latar belakang dari kebijakan energi alternatif ini harus dikembangkan oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia. Ada beberapa  alasan, yaitu harga BBM negeri terus meningkat, pasokan yang makin menurun, sedangkan  sektor konsumsi makin lama makin meningkat dan dampaknya sangat dirasakan di berbagai sektor ekonomi.
 Indonesia dalam pengembangan BBM Nabati  mempunyai potensi  yang lebih baik ketimbang negara lain didunia, karena lahannya yang luas, banyak  lahan kritis, lahan tidur yang belum dimanfaatkan dan sekarang dengan adanya kebijakan Presiden terpilih harus dimanfaatkan secara produktif. Banyaknya lahan kritis di Indonesia khususnya di luar pulau Jawa apabila dikembangkan tanaman yang menghasilkan minyak yang cocok dan ekonomis adalah jarak pagar,  apalagi  daya adaptasi tanaman jarak pagar sangat baik terhadap segala jenis struktur tanah di negara Indonesia yang kondisi tanah, iklimnya  tropis. Berdasarkan rekomedasi para pakar yang disetujui pemerintah pusat tanaman yang cocok dan produktif adalah jarak pagar dan kelapa sawit untuk pengembangan Biofuel di Indonesia.. Atas dasar latar masalah tersebut diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang seberapa besar profitabilitas kelapa sawit dan jarak pagar sebagai pengganti energi alternatif, mengingat BBM  fosil semakin mahal dan perlu mencari pemecahan  dari bahan baku yang efisien dan ekonomis

Rumusan Masalah
            Dari latar belakang masalah di atas dapat ditarik rumusan masalah  mengenai Bio-fuel ini
1.        Bagaimana profitabilitas energi alternatif (Bio-fuel) dari minyak sawit dan minyak jarak pagar.
2.        Bagaimana pengaruh kebijakan pemerintah terhadap energi alternatif (Bio-fuel) dari minyak sawit dan minyak jarak pagar.

Tujuan Penelitian
1.        Mengetahui profitabilitas energi alternatif (Bio-fuel) dari minyak sawit dan minyak jarak pagar.
2.        Mengetahui pengaruh kebijakan pemerintah terhadap energi alternatif (Bio-fuel) dari minyak sawit dan jarak pagar.     

Manfaat Penelitian
1.        Manfaat ilmiah, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan bagi ilmu ekonomi.
2.        Menambah  khasanah ilmu pengetahuan terutama pada bidang sumber daya alam dan energi alternatif serta sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.
3.        Memberikan tambahan informasi dan masukan bagi pemerintah sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan terutama dalam bidang pemanfaatan energi.

Remote Control TV sebagai Pengontrol Peralatan Rumah Tangga

Latar belakang Masalah
Kemajuan teknologi dibidang elektronika dewasa ini berkembang cepat sekali dan berpengaruh dalam pembuatan alat-alat canggih, yaitu alat yang dapat bekerja secara otomatis dan memiliki ketelitian tinggi dengan bantuan mikrokontroler. Ada beberapa macam kontroler yang dapat digunakan, namun yang saat ini yang paling banyak digunakan adalah kontroler yang merupakan dari mikroprosesor.
Sistem mikroprosesor tidak dapat bekerja sendiri tanpa didukung oleh internal system (software) dan eksternal system (hardware). Apabila sebuah mikroprosesor dikombinasikan dengan memori (ROM/RAM) dan unit-unit I/O maka akan dihasilkan sebuah mikrokomputer. Kombinasi ini dapat dibuat dalam satu level chip yaitu chip mikrokomputer atau sering disebut juga mikrokontroller.
Penggunaan sebagai unit-unit kendali sudahlah sangat luas. Hal ini dikarenakan peralatan-peralatan yang dikontrol secara elektronik lebih banyak memberi kemudahan-kemudahan dalam penggunaanya. Seperti dapat melakukan pengontrolan secara otomatis.
Misalnya di bidang rumah tangga yang mana dari remote control TV, dengan kemajuan elektronik yang ada saat ini remote control yang ada dirumah dapat digunakan untuk mengontrol peralatan rumah tangga yang lain. Seperti pada ruang utama rumah, yang didalamnya terdapat lampu utama, korden, tape, dan lain-lain.
Untuk lebih mengoptimalkan fungsi dari remote control TV tersebut, maka dalam skripsi ini dibuat sistem pengontrol yang menggunakan remote control TV sebagai pengendalinya.

Rumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut diatas maka timbul permasalahan yaitu:
1.        Bagaimana merencanakan dan membuat suatu alat yang dapat membaca kode-kode dari remote kontrol TV?
2.        Bagaimana merencanakan dan membuat suatu alat dengan kode-kode dari remote kontrol yang dapat menghidupkan ataupun mematikan peralatan rumah tangga pada ruang utama rumah.

Batasan Masalah
Agar permasalahan tidak terlalu luas, maka penulis membatasi hanya pada hal-hal berikut:
1.        Alat yang dibuat berbasis mikrokontroler.
2.        Remote kontrol yang digunakan adalah remote kontrol TV buatan China yang umum dijual dipasaran.
3.        Ruangan yang digunakan dalam bentuk miniatur.
4.        Catu daya tidak dibahas.

Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk membuat suatu sistem yang dapat dikontrol dengan menggunakan remote kontrol TV pada peralatan listrik di ruang utama rumah. Dengan menggunakan sistem pengontrolan ini diharapkan dapat lebih mengoptimalkan fungsi dari remote kontrol TV.

Metodologi Penulisan
Adapun metode penulisan yang digunakan dalam menyusun dan menganalisa tugas akhir ini adalah:
1.        Studi literatur yang berhubungan dengan perancanangan dan pembuatan alat ini.
2.        Perencanaan dan pembuatan alat
3.        Merencanakan peralatan yang telah dirancang baik software maupun   hardware.
4.        Pengujian alat
5.        Peralatan yang telah dibuat kemudian diuji apakah telah sesuai yang telah direncanakan.


Skripsi Akuntansi - Implementasi Sistem Akuntansi Pembiayaan Murabahah Pada Bank X

Latar Belakang Masalah
            Dengan bergabungnya 5 bank yang terdiri dari Bank Bali, Bank Universal, Bank Artamedia, Bank Prima Express dan Bank Patriot menjadi Bank Permata pada bulan Oktober 2002, maka jumlah bank di Indonesia menjadi 141 buah dengan aset Rp 1.077 triliun per September 2002. Menurut Biro Riset Infobank (2004), berdasarkan data BI per September 2003 menunjukkan jumlah aset perbankan meningkat menjadi Rp1.252,82 triliun dengan jumlah bank sebanyak 138. Kemudian data dari BI per September 2004, jumlah bank yang beroperasi di Indonesia sebanyak 136 buah dengan nilai aset sebesar 1.208,17 triliun.
Namun demikian, berdasarkan nilai aset yang dimiliki oleh total perbankan ternyata masih didominasi oleh 20 bank yang menguasai 73,39% dari total aset perbankan secara keseluruhan. Bank Mandiri merupakan bank yang memiliki aset paling tinggi yaitu sebanyak 19,89% dari total aset perbankan. Kemudian diikuti Bank BNI sebesar 10,53%,Bank BCA sebesar 9,75%, Bank BRI sebesar 7,36%.
Berdasarkan data Bank Indonesia dalam statistik Ekonomi dan Keuangan, perbankan Indonesia dikelompokkan kedalam 2 kelompok besar yaitu Bank Konvensional dan Bank Syariah. Masing-masing kelompok bank tersebut terdiri dari bank umum dan BPR. Bank Umum terdiri dari Bank Umum Devisa dan Bank Umum non Devisa. Kedua bank umum tersebut masing-masing terdiri dari Bank Pemerintah, Bank Pemerintah Daerah, Bank Swasta Nasional, Bank Asing dan Bank Campuran.
Kinerja perbankan diukur dari peningkatan dana pihak ketiga yang terhimpun serta dana yang disalurkan kepada masyarakat. Berdasarkan data Bank Indonesia yang diolah kembali oleh Infobank, total dana pihak ketiga secara nasional yang terhimpun di perbankan pada tahun 2003 sebesar Rp 902,3 triliun. Angka ini lebih besar 8% dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 835,8 triliun. Total kredit yang diberikan oleh seluruh bank tersebut pada tahun 2003 sebesar Rp 437,9 triliun, lebih besar 6,7% dari tahun 2002.  Dari data di atas tampak bahwa besarnya kredit dibanding dana pihak ketiga baru sekitar 48,5%. Artinya masih banyak dana pihak ketiga yang belum dimanfaatkan atau disalurkan dalam bentuk kredit atau pembiayaan. Walau demikian terjadi trend peningkatan setiap tahunnya baik dana pihak ketiga maupun kredit yang diserap.
            Pertumbuhan kredit relatif rendah yang ditandai dengan rendahnya tingkat LDR yang dibawah 50%. Profitabilitas dunia perbankan tertolong oleh strategi penyaluran kredit pada sektor UMKM yang mampu menghasilkan ROA rata-rata antara 2,1-2,4 % dan Net Interest Income (NIM) sebesar 3,6-4,7 triliun. Tingkat efisiensi perbankan nasional tergolong rendah yang ditandai dengan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan  Operasional (BOPO) yang relatif tinggi yaitu rata-rata sekitar 86%. Secara umum, kondisi perbankan membaik yang ditandai dengan CAR rata-rata sekitar 20%, penurunan NPL sekitar 1,4% yang menjadikan NPL relatif stabil yaitu antara 7,7-8,3 % sampai Nopember 2003.
            Dalam lima tahun terakhir ini, perbankan tumbuh sangat signifikan. Pada tahun 2004, perbankan syariah baru membukukan aset sebesar Rp 1,8 triliun. Sementara sampai dengan Juni 2004, telah meningkat menjadi Rp 11,14 triliun. Namun demikian, pangsa pasar yang dikuasainya masih relatif kecil yaitu sekitar kurang dari 1%.
            Dalam Cetak Biru Bank Indonesia tentang Pengembangan Perbankan Syariah, pangsa pasar perbankan syariah pada tahun 2011 diharapkan sekitar 5%. Namun melihat pertumbuhan tersebut sebagian pengamat memproyeksikan capaian pangsa sebesar 5% akan lebih cepat dari yang ditargetkan.
            Ditinjau dari jumlah outlet, saat ini telah berdiri 3 Bank Umum Syariah dan sekitar 13 Divisi Usaha Syariah dari bank-bank konvensional dengan jumlah outlet 353 buah. Sementara pada tahun 1999 hanya sekitar 40 outlet.
            Peningkatan ini akan tetap berlanjut seiring dengan semakin banyaknya bank-bank yang sedang mengajukan perizinan serta melakukan persiapan untuk membuka unit usaha syariah. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa perkembangan perbankan syariah masih sangat potensial mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Ditambah dukungan dari Majelis Ulama Indonesia yang memfatwakan haramnya bunga bank. 
Salah satu alat yang diperlukan sebuah institusi keuangan untuk mengukur kinerja sekaligus sebagai laporan kepada pihak terkait adalah apa yang disebut akuntansi. Sehingga perkembangan institusi keuangan tersebut juga berdampak pada perkembangan akuntansi itu sendiri. Atau dengan kata lain bahwa akuntansi dan institusi baik institusi keuangan atau bukan saling terkait. Sehingga menjadi keniscayaan hadirnya perbankan syariah membutuhkan akuntansi syariah. Walaupun bukan berarti akuntansi syariah lahir karena perbankan syariah.
Untuk saat ini perbankan syariah di dunia mengacu pada Statement of Financial Accounting (SFA) yang dikeluarkan oleh Financial Accounting Standards Board (FASB). Lembaga ini adalah bagian dari Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions (AAOIFI). Sedangkan di Indonesia, pedoman akuntansi perbankan syariah juga harus mengacu pada  Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 59 tentang akuntansi perbankan syariah. Selanjutnya pedoman ini dijelaskan dengan adanya Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah (PAPSI) 2003 yang diterbitkan Bank Indonesia.
Pedoman ini berisi semua hal terkait akuntansi perbankan syariah. Salah satu diantaranya adalah panduan akuntansi produk-produk perbankan syariah. Terhitung Desember 2004, trend pembiayaan syariah di perbankan syariah masih didominasi oleh pembiayaan dengan skim murabahah.  
            Melihat proyeksi trend pembiayaan kedepan, yaitu bahwa sebagian besar penduduk Indonesia bersifat konsumtif. Kebutuhan yang paling mendesak adalah kebutuhan perumahan dan kendaraan. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai proses dan penerapan akuntansi pembiayaan ini. Juga terkait mengenal sistem yang digunakan dalam pembiayaan ini, maka penulis melakukan penelitian  dengan judul  “Penerapan Sistem Akuntansi Pembiayaan Murabahah pada Bank X”

Perumusan Masalah
            Dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1.        Bagaimana proses pengajuan dan  pembiayaan murabahah di Bank X.
2.        Bagaimana sistem dan penerapan akuntansi murabahah di Bank X.

Tujuan dan Manfaat Penelitian
            Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami bagaimana penerapan pembiayaan murabahah di perbankan syariah, khususnya pembiayaan murabahah KPR.
            Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang aplikasi pembiayaan murabahah terkait proses dan penerapan akuntansinya.  Disamping itu, penelitian ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam jurusan Akuntansi Syariah.
            Bagi pihak perusahaan, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan perbandingan atas produk yang telah dikeluarkan dan dijalankan selama ini. Sedangkan bagi pihak luar, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan diskusi dan wacana informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Batasan Penelitian
            Penelitian ini membatasi ruang lingkup penelitian pada pengkajian akuntansi pembiayaan murabahah secara teoritis dengan berpedoman pada PSAK 59 tentang Perbankan Syariah dan PAPSI 2003 serta penerapannya pada Bank X sebagai obyek penelitian.

Metodologi Penelitian
1.        Jenis dan Objek Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif yang menggambarkan serta menjelaskan penerapan sistem akuntansi murabahah pada bank syariah.  Objek penelitian ini adalah aplikasi pembiayaan murabahah pada PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Syariah Jakarta. Pemilihan objek tersebut didasarkan pada sampel pembiayaan yaitu lebih kepada pembiayaan murabahah KPR. Dimana BTN adalah bank yang secara khusus telah berpengalaman dalam pembiayaan KPR. Dan secara resmi ditetapkan oleh pemerintah untuk menangani pembiayaan kredit perumahan pada tahun 1974.
2.        Teknik Pengumpulan Data
§   Library Research, mengumpulkan informasi-informasi dan data-data yang relevan dengan permasalahan perbankan syariah khususnya pembiayaan murabahah, yang diperoleh dari literatur-literatur yang ada, baik berupa buku-buku, majalah, jurnal, makalah, diktat,dll.
§   Field Research, berupa data primer yaitu, melalui observasi langsung ke lapangan dengan magang selama 1 bulan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang berkompeten ataupun memperoleh langsung data-data relevan yang ada di perusahaan.
3.        Teknik Analisa Data
Setelah data-data yang dibutuhkan terkumpul, data-data tersebut dianalisa dengan cara membandingkannya dengan teori-teori yang ada kemudian mangambil kesimpulan dari hasil perbandingan.